Tidak adanya pemain yang konsisten bermain bagus juga menjadi penyebab. Meski Eber Bessa dianggap sebagai playmaker yang tangguh, ia tetap bukan tanpa kesalahan. Emosinya yang tinggi di lapangan dan sering protes kepada wasit, menjadi bumerang baginya.
Brwa Nouri, meski bermain bagus di pekan pertama dengan menjadi pemain dengan umpan sukses terbanyak dengan 58 umpan sukses, memiliki kelemahan dalam hal kecepatan. Nouri telah membuat kesalahan yang sama dua kali.
Adilson Maringa sebagai kiper asing, performanya mulai menurun dibandingkan saat masih membela Arema FC. Belum ada jaminan gawang Bali United aman jika Maringa berada di bawah mistar gawang.
Teco juga lebih suka memainkan pemain yang sama. Teco enggan melakukan perubahan strategi dan komposisi pemain. Kalau boleh saya bilang, lini depan Bali United sebenarnya masih sangat bagus. Ilija Spasojevic bisa mencetak gol lagi asalkan bisa mendapat umpan akurat.
Pun dengan Jefferson de Assis yang baru bermain satu kali. Teco juga harus berani mengubah komposisi pemain. Misalnya menempatkan Privat Mbarga sebagai penyerang lubang dengan skema false nine. Strategi tersebut terbukti efektif musim lalu saat Ilija Spasojevic hengkang dari Bali Unite ke timnas Indonesia.
Recent Comments