Komang Mariawan menegaskan, STY akan mengandalkan kekuatan lini tengah dengan menerapkan skema serangan balik cepat.

Di lini serang, Dimas Drajad atau Ramadhan Sananta lebih berpotensi diandalkan tanpa mengesampingkan penyerang lain seperti Hokky Caraka atau Dendy Sulistyawan.

“Main di kandang lawan yang punya kemampuan kuat seperti Irak, gegabah kalau harus memakai dua penyerang sekaligus. Brunei Darussalam dan Irak berbeda. STY tidak bisa bereksperimen. Lebih baik mengandalkan satu penyerang dengan pola bertahan. Indonesia harus kuat di lini tengah dengan mengandalkan serangan balik cepat,” tutup Komang Mariawan.